Tuhan, Beri Tahu Aku, dari Apa Engkau Menciptakannya?

Gambar

sumber foto : luvislam92.blogspot.com

Aku selalu rindu tetesan lembut ambun pagi. Aku selalu rindu belaian syahdu angin senja. Aku selalu rindu kicauan burung di keheningan hutan. Aku selalu rindu cahaya rembulan dalam diamnya malam. Namun, apakah kamu tahu, jauh di dalam sana rinduku padamu jauh lebih besar, jauh lebih mengakar.

Belakangan ini, ada sesuatu yang aneh dengan rutinitasku. Dulu, aku hanya berpikir tugas-tugas kuliahku, pekerjaan rumahku, dan agenda-agenda organisasiku, tapi sekarang bertambah satu. Ada pikiran yang tersita untukmu. Seharusnya tak perlu kulakukan, karena engkau bukan siapa-siapa bagiku. Apalagi aku, mungkin kaukenal saja tidak.

Seperti yang kukatakan tadi, ada porsi rutinitasku yang kausita tanpa kauminta. Aku sendiri yang melakukannya. Membuka halaman facebook-mu, mengamati kicauan twitter-mu, membongkar-bongkar isi tumblr-mu dan terkadang mencuri dengar gosipan teman-temanku tentang dirimu. Padahal aku sudah membacanya berkali-kali, tapi tetap saja kuulangi. Padahal aku sudah mendengar itu sebelumnya, tapi tetap saja terasa istimewa. Di luar kesadaranku, ada senyum yang merekah malu-malu.

Dari kejauhan, diam-diam aku mengamati gerak-gerikmu. Jika tiba-tiba kita dalam satu forum, komentarmu, argumenmu, pendapatmu selalu kutunggu. Diammu kuamati tutur katamu aku nanti. Jika kita berpapasan, aku menundukkan pandangan. Jika berhadapan, aku mengalihkan penglihatan. Di sini, aku mencoba untuk tetap menjaga. Menjaga hati agar ia tak ternoda. Sebab kita bukan siapa-siapa. Aku hanya mengagumimu dalam rahasia. Apa? Kausebut itu cinta? Aduh, aku belum dapat berkata apa-apa.

Aku tahu mengapa Engkau menciptakan langit begitu megah, agar aku menengadah dan mengucapkan subhanallah. Aku tahu mengapa Engkau menciptakan gunung begitu indah, agar aku mengucapkan Alhamdulillah. Aku tahu mengapa Engkau menciptakan gurun-gurun yang luas terhampar, agar aku senantiasa membasahi lidahku dengan Allahu akbar. Tapi ada sesatu yang ingin aku tahu. Wahai malaikat, jika engkau bertemu Tuhanku, tolong tanyakan pada-Nya, dari apa Dia menciptakan orang itu hingga membuatku candu. Dan jika engkau wahai malaikat memiliki cukup waktu, tolong juga tanyakan pada-Nya, apakah namaku dan namanya sudah tertulis untuk hidup bersama? Sampaikan jawaban itu melalui mimpi-mimpiku atau dalam sujud pada-Mu di sepertiga malamku.